Senin, 25 November 2024

PSSI Tanggapi Hujatan Laga Fun Football Tak Empati Korban Tragedi Kanjuruhan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Iwan Budianto Wakil Ketua Umum PSSI usai diperiksa sebagai saksi tragedi Kanjuruhan, Kamis (20/10/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Laga fun football Ketua Umum PSSI dengan Presiden FIFA yang digelar di Stadion Madya Jakarta Selasa (18/10/2022) lalu menuai hujatan. PSSI dianggap tidak berempati atas penanganan tragedi Stadion Kanjuruhan yang masih berlangsung.

Potret keseruan itu diunggah di akun twitter dan instagram resmi @pssi. Beberapa foto selama pertandingan, juga raut wajah senyum Mochammad Iriawan atau Iwan Bule Ketua Umum PSSI saling menepuk tangan satu sama lain dengan Gianni Infantino Presiden FIFA jadi sampul postingan.

“Potret Presiden FIFA Gianni Infantino beserta jajaran saat bermain sepak bola bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Stadion Madya. #KitaGaruda,” tulis caption di kedua akun itu.

Unggahan itu menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Terlebih kata “keseruan” yang sempat dicapture netizen, dihapus oleh kedua akun resmi itu.

“Seru banget ya bro sampe lupa kejadian awal bulan, kalian manusia-manusia keren,” tulis salah satu komentar.

Diketahui, hari itu adalah jadwal Iwan Bule dengan Iwan Budianto wakilnya diperiksa sebagai saksi atas tragedi Kanjuruhan di Polda Jatim. Namun, keduanya mengajukan surat penundaan untuk diperiksa di atas tanggal 20 Oktober karena alasan kegiatan lain yang tidak bisa ditunda.

Usai pemeriksaannya hari ini, Kamis (20/10/2022), Iwan Bule sempat meminta maaf atas ketidakhadirannya. Ia mengaku berhalangan, karena harus mengikuti rapat AFC di Kuala Lumpur.

Sementara pertandingan yang disebut sebagai Laga Fun Football itu digelar di Stadion Madya Jakarta Selasa (18/10/2022) malam. Menanggapi ragam komentar, menurut Ahmad Riyadh Anggota Komite Eksekutif PSSI, masyarakat berhak menilai.

“Ada pro kontra apa yang dilakukan, Masyarakat berhak menilai,” ujar Riyadh.

Laga Fun Football itu, lanjutnya, hanya sebagai bentuk penghormatan pada Presiden FIFA yang meminta.

” Itu adalah tamu ngajak main bola. Ayo jangan bersedih ayo main bola kita tunjukkan bisa berjalan. Tamu minta seperti itu. Kita Bangsa menghormati tamu. Kita siapkan sepatu semuanya. Mendadak. Tidak ada jadwalnya. Jadi kira-kira Jam 3 atau 4 sore nanya ayo boleh tidak kita main. Bukan lapangan penuh, cuma separuh, waktunya juga cuma 20 menit . Bukan main 45 menit – 45 menit. Yang main pengurus. Dari FIFA 5 orang aja,” jelasnya.

Menurutnya, alasan berduka tidak tepat untuk menolak ajakan Presiden FIFA.

“Tamu ya dihormati. Mereka bilang ayo sampaikan. Diteirma Presiden. Semua mengajukan program. Diajak makan semuanya. Kalau tidak mau ya apa alasannya. Lagi berduka alasannya. Berduka ya berdoa. Supaya tidak terjadi lagi itu yang paling penting,” tuturnya.

Pelaksanaan laga itu juga menuai komentar dari pihak klub. Seperti Madura United dan Persis Solo.

“Silakan segera pergi FIFA. Jangan lama2 di Indonesia.Cara-mu lebih tak elok dalam ber-empathy,”  tulis Achsanul Qosasi Presiden Madura United, melalui unggahan twitternya.

Menanggapi itu, Riyad menerima sebagai koreksi untuk PSSI.

“Pernyataan sikap. Ya biasa. PSSI terima sebagai masukan. Koreksi. Organisasi tidak dikoreksi ya tidak bisa,” tutupnya.

Begitu juga Iwan Budianto Wakil Ketua Umum PSSI yang turut diperiksa hari ini di Mapolda Jatim. Tanggapannya soal Laga Fun Football antara PSSI dan Presiden FIFA itu sebagai simbol bahwa apa pun kondisinya, sepak bola harus tetap berjalan.

“Kan sebenarnya message yang mau disampaikan Presiden FIFA itu akan ada banyak kejadian di sepak bola di dunia ini, tapi sepak bola harus berjalan,” kata Iwan usai diperiksa.

Namun soal kelanjutan Liga, Iwan enggan banyak menanggapi.

“Kita masih menuntaskan task force dulu ya, makasih ya,” pungkasnya. (lta/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs